Beranda Artikel Rumah Sejarah Bung Karno, Mengapa Para Pemuda Menculik Sukarno dan Hatta ke...

Rumah Sejarah Bung Karno, Mengapa Para Pemuda Menculik Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok?

RENGASDENGKLOK, KABUPATEN KARAWANG, JAWA BARAT || LINGKARAKTUAL.COM || – Minggu 21 September 2025 – Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu perkara penting yang membebaskan dalam ingatan sejarah Indonesia, kenapa para pemuda menculik Soekarno Hatta ke Rangasdengklok? dalam peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 ini, Soekarno dan Mohammad Hatta diculik oleh para pemuda ke Rengaddenglok.

Hal ini dilakukan setelah tokoh pemuda sutan Sjahrir, mendengar berita kekalahan Jepang dalam perang Duni II. Lantas mengapa para pemuda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok? alasan Soekarna dan Hatta di culik ke Rengasdengklok adalah agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh oleh Jepang.

Berita Lainnya  Diduga Perusahaan CV. ISTANA BLOC Berdiri di atas lahan Tanah Yang Termasuk di Zona LSD Menjadi Sorotan Publik

Selain itu, para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.. Hal ini ada karena perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda terkait Proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sedangkan golongan muda berkeinginan segera memproklamasikan setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu dalam perang Dunia II pada 15 Agustus 1945. Para pemuda, khawatir apabila Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaannya Indonesia, Belanda akan kembali ke Indonesia dengan membonceng sekutu.

Golongan tua yang terdiri dari Soekarno, Hatta, Achmad Soeardjo dan beberapa anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ), ingin Indonesia Merdeka melalui PPKI. Sedangkan golongan muda berkeinginan Indonesia segera memproklamasikan Kemerdekaan setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu dalam perang Dunia II, 15 Agustus 1945.

Berita Lainnya  Maraknya Debt Collector di Kota Tangerang, Saatnya Pemkot Bertindak Tegas

Rani keturunan ke 3 dari DJIAUW KIE SIONG pemilik rumah bersejarah Proklamasi ketika di wawancara awak media, “Ya, ‘Bahwa Engkong saya bernama DJIAUW KIE SIONG seorang petani yang tinggal di sekitar Sungai Citarum adalah keturunan Tionghoa yang lahir di pisangsambo, Karawang, Jawa Barat, pada tahun 1880 iya tergabung tentara PETA (Pembela Tanah Air) Rumah engkong saya di dirikan pada tahun 1920 di pinggir sungai Citarum, Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang ,”Ucapnya Rani

Rani ketika ditanya bagaimana apakah ada distribusi dari pemerintahan Kabupaten Karawang atau pusat ?Jawab Rani sudah bukan menjadi rahasia umum lagi pak, “Tidak ada bantuan dari pihak manapun, saya hanya mendapatkan dari pengunjung yang datang lewat sumbangan yang sukarela kedalam kotak yang tersedia , demi untuk membantuk dalam kepengurusan rumah bersejarah ini ,” tutup Rani,” kepada awak media lingkaraktual.com

Berita Lainnya  Kuatkan Komitmen Kebangsaan, Polda Jabar Gandeng Mantan Napiter JAD Cirebon dalam Program Deradikalisasi Humanis

Penulis : Asun Nirwanto.

Bagikan Artikel