Beranda Hukum Miris…!!! Banjir dan Sampah Bertahun-tahun Menyelimuti Kp. Ceger Desa Sukadarma, Kepala Desa...

Miris…!!! Banjir dan Sampah Bertahun-tahun Menyelimuti Kp. Ceger Desa Sukadarma, Kepala Desa Hanya Janji Palsu Untuk Mengatasi

SUKATANI, KABUPATEN BEKASI, Jawa Barat || LINGKARAKTUAL.COM || – Kondisi lingkungan yang buruk, ditandai dengan genangan banjir yang tak kunjung usai dan tumpukan sampah yang menggunung, telah menjadi pemandangan sehari-hari di Kampung Ceger, Desa Sukadarma. Situasi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan dan lingkungan. Jum’at (22/08/2025).

Ironisnya, berbagai keluhannya dan laporan dari masyarakat seolah hanya disambut dengan angin lalu, menyisakan pertanyaan besar mengenai efektivitas kepemimpinan desa dalam menanggapi persoalan krusial ini.

Kekecewaan warga semakin mendalam melihat janji-janji perbaikan yang kerap dilontarkan oleh Kepala Desa Sukadarma belum juga berbuah nyata, meninggalkan mereka terperangkap dalam lingkaran masalah yang sama dari tahun ke tahun.

Salah satu warga dalam keluhan nya, yang tidak ingin disebutkan namanya “(I), “Ya Bang, Saya dan warga lainnya hanya ingin kondisi sampah ini dan banjir ini dapat diatasi. Agar kami dapat hidup yang layak.”Ujarnya.

“Kehidupan Warga Terjebak dalam Ancaman Banjir yang Berulang”

Keberadaan banjir yang kerap melanda Kampung Ceger, Desa Sukadarma, telah menciptakan siklus penderitaan yang tak berkesudahan bagi warganya.

Genangan air yang tinggi, bahkan hingga masuk ke dalam rumah, bukan lagi peristiwa langka, melainkan telah menjadi bagian dari realitas kehidupan sehari-hari.

Berita Lainnya  Sekdes Desa Sukaringin "H.Markim Tinjau Lokasi BSH di Irigasi Kali Hilir Adanya Bantuan Air dari Dinas PSDA di Kecamatan Sukawangi

“(D), juga memberikan keluhannya.”Saya berharap masyarakat terus bergotong royong, akan tetapi dari pihak terkait dan khususnya desa sukadarma tidak menutup mata dan harus peduli untuk mengatasi masalah yang serius ini.”Ungkapnya.

Situasi ini diperparah dengan minimnya perhatian terhadap sistem drainase yang memadai.

Pembersihan saluran air yang seharusnya menjadi prioritas utama untuk mencegah banjir, seringkali hanya dilakukan secara sporadis dan tidak menyeluruh.

Meskipun Pemerintah Desa Sukadarma pernah mengerahkan warga untuk membersihkan saluran drainase dalam upaya pencegahan banjir, namun dampak jangka panjangnya belum terlihat signifikan.

Prioritas pembangunan saluran air untuk petani yang sempat digaungkan dalam Musrenbang Desa Sukadarma seharusnya juga mencakup solusi komprehensif untuk mengatasi masalah banjir yang melanda permukiman warga.

Dari dinas Kebersihan lingkungan hidup harus melihat kondisi adanya sampah di tengah permukiman warga, yang sudah bertahun tahun ini.

Karena warga berupaya mengajukan keluhan nya ke kepala desa sukadarma tetapi tidak di hiraukan, dan hanya menjanjikan terus tanpa ada tindakan.

Camat Sukatani harus melihat adanya kondisi banjir dan sampah Menggunung yang terus menyelimuti Kp. Ceger khususnya di Rt 001 Rw 003, Desa Sukadarma Kecamatan Sukatani.

Berita Lainnya  PENERANGAN HUKUM KEJATI JABAR, DI DESA MEKARMUKTI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Tanpa penanganan yang serius dan berkelanjutan pada infrastruktur pengairan, warga Kampung Ceger akan terus menerus dihantui ancaman banjir yang dapat merusak harta benda dan mengganggu aktivitas perekonomian mereka.

Kondisi ini juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan akibat genangan air yang menjadi sarang penyakit.

“Tumpukan Sampah Menggunung, Ancaman Lingkungan yang Terabaikan”

Masalah lain yang tak kalah memprihatinkan di Kampung Ceger, Desa Sukadarma, adalah penumpukan sampah yang menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu aktivitas warga.

Kondisi ini mencerminkan lemahnya pengelolaan sampah di tingkat desa dan minimnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan.

Tumpukan sampah yang dibiarkan menumpuk bertahun-tahun bukan hanya merusak estetika lingkungan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penyakit dan pencemaran lingkungan yang lebih luas.

“Janji Kepala Desa: Solusi Palsu di Tengah Keputusasaan Warga”

Warga Kampung Ceger, Desa Sukadarma, telah lama menanti realisasi janji-janji dari Kepala Desa terkait penanganan banjir dan sampah yang melanda wilayah mereka. Namun, alih-alih solusi konkret, yang mereka terima hanyalah janji-janji kosong yang tak kunjung terealisasi.

Berita Lainnya  Bupati Bogor Resmikan Pembentangan Bendera Merah Putih Raksasa di Tebing Jeger, Pecahkan Rekor MURI

Sikap tertutup dan kurangnya transparansi dari Kepala Desa dalam mengelola sumber daya desa, termasuk dana desa, diduga dapat menjadi indikasi awal dari potensi masalah seperti korupsi.

kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan masyarakat merupakan mekanisme penting untuk memastikan akuntabilitas. Namun, jika laporan tersebut tidak disertai dengan tindakan nyata untuk mengatasi masalah yang dihadapi warga, maka transparansi tersebut menjadi sia-sia.

“Dampak Isu Korupsi Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat”

Praktik korupsi dana desa, yang seringkali terjadi akibat pengelolaan yang tidak transparan dan tertutup, berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Dana desa yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat, justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Hal ini dapat menyebabkan pembangunan di desa terhenti, pelayanan publik menurun, dan masyarakat hidup dalam kemiskinan.

Kasus-kasus korupsi yang melibatkan kepala desa dan perangkat desa, seperti yang terjadi di beberapa daerah, menunjukkan betapa rentannya pengelolaan dana desa terhadap penyalahgunaan.

Hal tersebut diduga adanya indikasi laporan LPJ dan SPJ Viktif dan tidak transparansi.

(Red)

Bagikan Artikel