SEDARI-KARAWANG, Jawa Barat || LINGKARAKTUAL.COM || – Pantai Sedari di Karawang, Jawa Barat, telah bertransformasi dari sebuah lokasi yang terisolasi menjadi destinasi wisata yang dikenal.
Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaannya menjadi kunci utama dalam pengembangan potensi wisata ini.
Keberadaan BUMDes Desa Sedari sebagai pengelola diharapkan mampu membawa dampak positif bagi perekonomian lokal dan masyarakat sekitar.

Transformasi ini menunjukkan pentingnya kelembagaan desa dan kelembagaan pengelola desa wisata dalam memajukan sektor pariwisata.
Namun, di balik pesonanya, Pantai Sedari menghadapi tantangan terkait sarana dan fasilitas yang dirasakan masih kurang memadai oleh sebagian pengunjung.
Awak media saat di lokasi, bertemu salah satu pengunjung yang tidak ingin disebutkan namanya “(K), “Untuk tempat wisata ini harus di tingkatkan kembali pelayanannya yang kurang, untuk harga tiket masuk sebesar 25.000 bang.” Ujarnya.
Disini juga tidak ada sarana ibadah seperti Masjid/Mushola dan tidak adanya Bak sampah di lokasi, jadi untuk membuang sampah kami bingung.”Ucapnya.
Awak media saat konfirmasi ke bagian tiket dan menanyakan harga tiket masuk sebesar 10.000, Namun, dari keterangan wisatawan tiket masuk sebesar 25.000.
Awak media mencoba ingin konfirmasi kepada ketua BUMDes, namun, menurut keterangan penjaga tiket, sedang pergi berobat.”Pungkasnya.
“Peran Vital BUMDes dalam Mengembangkan Pantai Sedari”
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memegang peranan krusial dalam pengelolaan destinasi wisata di tingkat desa, termasuk Pantai Sedari di Karawang.
Sebagai entitas ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh desa, BUMDes memiliki mandat untuk menggali dan mengembangkan potensi sumber daya lokal demi kesejahteraan masyarakat.
Di Pantai Sedari, BUMDes Desa Sedari secara aktif terlibat dalam operasional dan pengembangan kawasan wisata ini.
Keberadaan BUMDes menjadi jembatan antara potensi alam yang dimiliki desa dengan kebutuhan pengembangan pariwisata yang profesional.
“Keindahan Alam dan Daya Tarik Utama Pantai Sedari”
Pantai Sedari menawarkan pesona alam yang unik dan beragam, menjadikannya destinasi menarik bagi para pencari ketenangan maupun petualangan. Salah satu daya tarik utama yang membedakan Pantai Sedari adalah keberadaan hutan mangrove yang luas di sekitarnya.
Pengunjung dapat menikmati ekowisata dengan menjelajahi hutan mangrove ini, yang tidak hanya menyajikan pemandangan hijau yang asri, tetapi juga memberikan edukasi mengenai pentingnya ekosistem mangrove bagi lingkungan.
Aktivitas seperti berjalan di atas jembatan kayu yang menembus hutan mangrove memberikan pengalaman yang tak terlupakan, memungkinkan pengunjung untuk lebih dekat dengan alam dan mengamati berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
Dugaan jumlah wisatawan di hari biasa rata-rata 50-100 pengunjung wisatawan, dan di hari libur pengunjung mencapai 300 hingga 700 pengunjung bahkan mencapai ribuan.
“Keluhan Pengunjung: Sarana dan Fasilitas yang Kurang Memadai”
Meskipun Pantai Sedari menawarkan keindahan alam yang memikat dan dikelola oleh BUMDes, banyak pengunjung yang menyampaikan keluhan terkait sarana dan fasilitas yang masih kurang memadai.
Kekecewaan ini seringkali muncul karena ekspektasi yang terbangun dari promosi atau gambaran awal tentang destinasi wisata.
Salah satu area yang paling sering disorot adalah kondisi kebersihan dan ketersediaan tempat sampah yang memadai di seluruh area pantai.
Sampah yang berserakan di beberapa titik dapat mengurangi kenyamanan pengunjung dan merusak estetika pantai.
Selain masalah kebersihan, pengunjung juga mengeluhkan minimnya fasilitas dasar seperti toilet yang bersih dan terawat, serta ketersediaan kamar bilas yang memadai.
Ketersediaan toilet yang bersih dan berfungsi dengan baik sangat penting untuk kenyamanan pengunjung, terutama bagi keluarga yang membawa anak-anak.
Kurangnya jumlah toilet atau kondisi yang tidak terawat dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengurangi pengalaman positif pengunjung secara keseluruhan.
Begitu pula dengan ketersediaan kamar bilas, yang menjadi fasilitas penting setelah beraktivitas di pantai.
Pemeliharaan jalan yang kurang maksimal menjadi kekhawatiran pengunjung saat inggin berwisata di pantai sedari, akses jalan menjadi ketidaknyamanan pengunjung.
(Afria Sugianto)











