KARAWANG, Jawa Barat || LINGKARAKTUAL.COM || – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), sebagai organisasi profesi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia, kembali menunjukkan kekuatan dan soliditasnya di tengah dinamika internal. Pada Sabtu, 14 Juni 2025, PWI resmi mengukuhkan jajaran Pelaksana Tugas (Plt) pengurus dari 13 kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat.
Bertempat di Pendopo Bupati Indramayu, acara pengukuhan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat, Hendry CH Bangun, dan menjadi momentum konsolidasi penting untuk memperkuat organisasi wartawan di daerah. Sebanyak 13 pengurus daerah dilantik oleh Plt PWI Jawa Barat yang ditunjuk langsung oleh pusat.
Salah satu yang dikukuhkan adalah PLT PWI Kabupaten Karawang, yang kini diketuai oleh Mustafid (Metroplus), dengan Dede Jaenudin (Berita Jabar) sebagai sekretaris, dan Ahmad Jauhari (Pantau News) sebagai bendahara.
Pengukuhan ini disambut positif oleh berbagai tokoh media, termasuk dari Pimpinan Perusahaan Digital Mediatama Group Syuhada Wisastra, yang juga dikenal sebagai pemilik jaringan puluhan media online di berbagai daerah di Indonesia.
“Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada PLT PWI Kabupaten Karawang yang baru dikukuhkan. Semoga amanah ini dijalankan dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan semangat perubahan. PWI Karawang harus menjadi organisasi yang kuat, solid, serta mampu menjawab tantangan dunia pers hari ini dengan cara yang cerdas dan profesional,” ujarnya, Senin (16/6/2025).
Ia juga memberikan catatan penting terkait arah organisasi, bahwa PWI sebagai organisasi besar harus membuka ruang kolaborasi dengan semua pihak, termasuk organisasi wartawan lainnya.
“PWI Karawang tidak boleh terjebak dalam sikap eksklusif atau merasa paling dominan. Justru sebaliknya, PWI harus menjadi contoh utama dalam membangun sinergi dengan seluruh organisasi wartawan yang ada. IWO, IWOI, MOI, MIO, dan lainnya adalah bagian dari kekuatan ekosistem pers yang tidak bisa diabaikan,” tegasnya.
Menurutnya, kekuatan pers dibangun melalui kebersamaan dan kolaborasi, bukan persaingan antarorganisasi. Yang harus diutamakan adalah kualitas jurnalistik, perlindungan wartawan, serta keberpihakan pada kebenaran dan kepentingan publik.
“Sudah saatnya kita menyatukan visi dan energi, bukan membenturkan organisasi. Jangan mengotak-kotakkan wartawan berdasarkan payungnya. Yang dibutuhkan adalah semangat kolektif menjaga etika, memperkuat literasi, dan memastikan wartawan bekerja sesuai koridor hukum dan kode etik,” tambahnya.
Sebagai tokoh media nasional, ia berharap PWI Karawang di bawah kepemimpinan Mustafid, Dede Jaenudin, dan Ahmad Jauhari bisa menjadi motor penggerak yang membawa perubahan positif bagi wartawan di Karawang.
“Saya berharap, PWI Karawang benar-benar menjadi rumah pembinaan dan perlindungan wartawan. Jangan hanya jadi nama besar tanpa arah. Jadilah organisasi yang berani membuka ruang kritik, transparan, dan bisa bersinergi dengan semua pihak. Jangan hanya besar dalam struktur, tapi juga harus besar dalam kontribusi nyata,” pungkasnya.
Dengan pengukuhan pengurus baru, publik berharap PWI Karawang mampu menjalankan fungsi organisasi secara inklusif, profesional, dan menjadi teladan dalam menjaga marwah pers di tengah tantangan zaman. (RED)