Beranda News Proyek Pembangunan Revitalisasi Sekolah SMPN 1 Sukawangi, Diduga Tidak Sesuai Spek Kualitas...

Proyek Pembangunan Revitalisasi Sekolah SMPN 1 Sukawangi, Diduga Tidak Sesuai Spek Kualitas Bangunan

SUKAWANGI, KABUPATEN BEKASI || LINGKARAKTUAL.COM || – Proyek pembangunan revitalisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sukawangi, Kabupaten Bekasi, menuai sorotan publik. Pasalnya, pekerjaan yang seharusnya menjadi sarana peningkatan mutu pendidikan itu diduga tidak sesuai dengan spesifikasi (speck) yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja. Jumat (17/10/2025).

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah bagian bangunan tampak dikerjakan dengan kualitas yang kurang maksimal. Beberapa tembok terlihat retak meski pembangunan belum sepenuhnya rampung, sementara material yang digunakan dinilai tidak sesuai standar mutu konstruksi,

Diduga penggunaan genteng atap sekolah menggunakan genteng yang sudah lama dan hanya di cat ulang, hal tersebut menimbulkan bahwa kualitas tidak akan tahan lama. dan berdampak pada keselamatan siswa-siswi.

Berita Lainnya  Pipa Gas Alam, Diduga Terputus Saat Normalisasi Kali, Gas di Rawalumbu Padam

Awak media saat di lokasi terlihat beberapa bahan bangunan tidak sesuai spesifikasi, mengatakan bahwa pekerjaan proyek terlihat dikerjakan terburu-buru tanpa pengawasan yang memadai.

Photo: Papan Proyek di lokasi

Awak media juga mendapati para pekerja diduga tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar keselamatan kerja. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa proyek tersebut tidak diawasi dengan baik dan berpotensi melanggar ketentuan teknis.

“Dari awal pengerjaan sudah kelihatan asal-asalan. Diduga bahan adukan Pasir dan campuran semen saja seperti tidak seimbang.

Proyek revitalisasi tersebut merupakan bagian dari Program Revitalisasi Satuan Pendidikan yang bersumber dari dana pemerintah (APBN) Anggaran sebesar Rp1.349.000.000, yang di kerjakan secara asal-asalan.

Pembangunan gedung Sekolah seharusnya dikerjakan dengan baik, agar kualitas bangunan dapat bertahan lama sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran bagi kemanan siswa dan siswi.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun pengawas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan ketidaksesuaian tersebut.

Masyarakat sekitar berharap agar pihak terkait segera turun tangan melakukan pemeriksaan, sehingga hasil pembangunan benar-benar berkualitas dan dapat dimanfaatkan oleh siswa dengan aman dan nyaman.

(Red)

Bagikan Artikel