SUBANG, Jawa Barat || LINGKARAKTUAL.COM || – Tempat Wisata Air Panas dan Air Terjun Batu Kapur yang lokasinya di Desa Curug Agung Kecamatan Sagalaherang Subang yang dulu terkenal dengan air terjun dan air panas Parung – Dawuan, panasnya yang hampir menyamai air panas tempat wisata Sari Ater Kecamatan Ciater Subang juga tidak kalah dengan lokasi keaslian keindahan alamnya yang pas untuk dinikmati dan akses jalan pun sudah baik sehingga lancar. Senin, 12/05/3025.
Dengan adanya kekurangan pasilitas – pasilitasnya yang berada di lokasi serta perbaikan tempat wisata tersebut sehingga para pengunjung/wisata yang mau dan minat sudah berkurang, padahal tempat wisata tersebut berdiri sejak Tahun 1992 dengan luasnya kurang lebih 85 hektar.
Salah satu petugas sekaligus pengurus tempat wisata tersebut saat disambangi Awak Jurnalis mengatakan ” Memang benar tempat ini luasnya kurang lebih 85 hektar dan didirikan sejak tahun 1992. Dulu pertama sejak berdiri tempat wisata air panas dan air terjun Batu Kapur ini banyak pengunjung /wisatawan baik lokal(daerah setempat ) orang/pengunjung di Kabupaten Subang maupun diluar Kabupaten Subang bahkan tempat ini terkenal karena keindahan air terjun dan air panasnya yang sampai hampir menyamai air panas Sari Ater serta tempatnya sangat indah dan alami sampai beberapa tahun, tapi setelah tempat ini kelihatan kumuh apalagi sudah banyak tempat- tempatnya pada rusak juga kurangnya pasilitasnya untuk menarik perhatian para pengunjung tapi sekarang Alhamdulillah sedikit – sedikit lagi diperbaiki dan ada satu penambahan pasilitas yaitu ember tumpah.” Tutur Z.
Lanjut Z” salah satu tempat wisata air panas dan air terjun ini tidak adanya perawatan lokasi serta kurangnya pasilitas-pasilitas yang maksimal sehingga kurangnya pengunjung / Wisatawan dikarenakan tempat tersebut tidak adanya perhatian dari Pemerintah juga Dinas terkait padahal semua pajaknya terpenuhi / dibayar pertahunnya sekaligus jadi PAD.
Dan semoga kedepannya Kami berharap dan di harap kan adanya kepedulian serta perhatian dan perawatan juga adanya penambahan pasilitas nya yang kurang sehingga bisa kembali rame seperti dulu tapi sebaliknya kalau seandainya masih tetap tidak tahu kedepannya .” Tutupnya.
(Deden Kcr & Rizal)
