Beranda News Kolaborasi Pelaku Kreatif Perkuat Langkah Kota Bogor Menuju City of Gastronomy

Kolaborasi Pelaku Kreatif Perkuat Langkah Kota Bogor Menuju City of Gastronomy

KOTA BOGOR, Jawa Barat || LINGKARAKTUAL.COM || – Kota Bogor terus menguatkan langkahnya untuk menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN) dalam kategori City of Gastronomy. Hal ini ditandai dengan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pelaku ekonomi kreatif, pengusaha, akademisi, media, serta pemerintah.

Diskusi bertajuk Bogor City of Gastronomy yang digelar iDEA Friends by Ideafest di Samsara, Jalan Jalak Harupat, Kota Bogor,

Prihal ini bisa menjadi momentum penguatan ekosistem gastronomi di Kota Hujan. Turut hadir dalam diskusi tersebut Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

“Bogor punya kekayaan kuliner khas seperti laksa, soto kuning, sop buntut, asinan, doclang, toge goreng, hingga roti unyil. Inilah modal awal yang kami kapitalisasi sebagai branding kota ke depan. City of Gastronomy akan menjadi identitas baru Kota Bogor,” ungkap Dedie.

Berita Lainnya  Ingin Lintasi Laut Merah dengan Aman, Mantan ‘Penguasa Lautan’ Terpaksa Minta Restu Yaman

Selain potensi kuliner, Dedie menekankan bahwa kemudahan investasi juga menjadi modal penting, melalui keberadaan Mal Pelayanan Publik yang melayani lebih dari 140 jenis perizinan. Ia menambahkan bahwa selama pandemi, justru tercatat lebih dari 500 pengajuan izin usaha baru oleh pengusaha muda.

“Yang membentuk jiwa kota bukan hanya gedungnya, tapi kumpulan orang-orang kreatif dan peduli. Mereka inilah yang kami ajak untuk bersama-sama mewujudkan Bogor sebagai City of Gastronomy,” tambahnya.

Dedie juga menyebut bahwa sejumlah penelitian akademik telah memperkuat posisi Bogor sebagai kota gastronomi, salah satunya dari Dhanik Puspita Sari dari STP Bogor, serta Kania Sofiantina dari Sekolah Vokasi IPB University. Penelitian mereka menunjukkan bahwa wisata gastronomi menjadi daya tarik utama wisatawan ke Kota Bogor.

Berita Lainnya  Merayakan Idul Adha 2025, PJT Purwakarta Menyembelih Hewan Kurban 6 Ekor Sapi Dan 9 Ekor Domba

Founder Joongla, Farah Mauludynna, dalam kesempatan yang sama turut membagikan pandangannya. Ia menyebut bahwa gastronomi adalah bidang multidisiplin yang mencakup sejarah, budaya, hingga aspek sosial dalam proses penyajian makanan. Farah juga mendukung penuh visi Kota Bogor dan kepemimpinan Dedie Rachim.

“Saya sempat terkejut ketika tahu Bogor ingin masuk UCCN. Tapi ternyata ini langkah tepat. Pengetahuan tentang gastronomi memang harus terus disebarkan, karena inilah ekonomi masa depan,” katanya.

Ia menyebut, di banyak kota di dunia, terutama Asia, deklarasi sebagai kota gastronomi telah menjadi strategi branding kota. “Mulai dari bahan baku sampai cerita budaya di balik makanan, semua bisa menjadi narasi ekonomi,” pungkasnya.

Berita Lainnya  Bersama Disnakan, Polres Purwakarta Lakukan Pengecekan Kesehatan Hewan Kurban

Dengan sinergi lintas sektor dan dorongan dari para pelaku kreatif, Kota Bogor kini bersiap mengukuhkan diri sebagai kota gastronomi yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di tingkat dunia.

Editor: Diskominfo Kota Bogor

(D.Ferd-Red)

Bagikan Artikel