Beranda Berita Kepala Desa Sukadarma Janji Palsu, Perbaikan Saluran Air dan Sampah Menumpuk di...

Kepala Desa Sukadarma Janji Palsu, Perbaikan Saluran Air dan Sampah Menumpuk di Tengah Lingkungan Tidak di Hiraukan, Camat Sukatani Harus Tindak Tegas

SUKATANI-KABUPATEN BEKASI, Jawa Barat || LINGKARAKTUAL.COM || – Permasalahan sampah yang tidak tertangani dengan baik di Desa Sukadarma, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat.

Tumpukan sampah yang menggunung di berbagai sudut desa tidak hanya merusak estetika lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan warga dan keberlanjutan ekosistem. Meskipun telah ada janji-janji dari pihak desa untuk mengatasi masalah ini, realitas di lapangan menunjukkan lambannya penanganan, bahkan terkesan diabaikan.

Kondisi ini menuntut perhatian serius dari pemerintah kecamatan, khususnya Camat Sukatani, untuk mengambil tindakan tegas demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh warga.

“Kondisi Miris Tumpukan Sampah di Desa Sukadarma”

Desa Sukadarma kini tengah menghadapi persoalan sampah yang semakin mengkhawatirkan. Pantauan di lapangan menunjukkan adanya penumpukan sampah yang signifikan di berbagai titik, termasuk di Kampung Ceger Khususnya di Rt001/003, Kondisi ini menciptakan pemandangan yang kumuh dan tidak sedap dipandang mata, jauh dari citra desa yang bersih dan asri.

Sampah yang berserakan ini sudah di lakukan Pembersihan sementara dengan cara pembakaran oleh warga dan di khawatirkan akan berdampak kebakaran pemukiman, sampah menutupi saluran air sehingga mampet.

Berita Lainnya  Tidak Sesuai Spesifikasi Proyek Drainase Diduga Anggaran di Mark Up Pihak Pemborong

Salah satu warga sudah menegur kepada yang membuang sampah di lokasi tersebut, namun tetap membuang sampah di lahan tersebut, dan warga menjawab tidak ada tempat pembuangan sampah sementara di sini.”Katanya.

Dampak lingkungan kotor dan polusi sampah ini sangat nyata, menyebabkan bau tidak sedap, berkembang biaknya vektor penyakit, dan mencemari tanah serta sumber air.

Desa Sukadarma kini tengah bergelut dengan masalah sampah yang tak kunjung terselesaikan, menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan mengancam kesejahteraan warganya.

Tumpukan sampah yang berserakan di berbagai titik strategis desa, khsusunya di kp.ceger Rt001/003 termasuk di dekat permukiman warga, telah menjadi pemandangan yang lazim ditemui.

Kondisi ini bukan hanya merusak keindahan alam dan estetika desa, tetapi juga berpotensi besar menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.

Sampah yang membusuk menjadi sarang berbagai jenis bakteri, virus, dan jamur patogen, yang dapat menyebarkan penyakit seperti diare, tifus, kolera, dan penyakit kulit. Selain itu, lalat dan tikus yang berkeliaran di sekitar tumpukan sampah juga berperan sebagai vektor penyakit, memperluas penyebaran infeksi.

Warga sudah resah atas janji kepala desa yang tak kunjung di realisasikan, jika kepala desa hanya bisa janji, seluruh warga akan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor desa Sukadarma.”Ungkap warga.

Berita Lainnya  Diduga Dishub Bungkam Keberadaan Parkiran Motor Didepan Dan Disamping Markas Polisi Resort (MAPOLRES) Karawang, Karna Menuai Kritik Tajam Dari Masyarakat

Kepala desa sukadarma menjanjikan untuk memperbaiki saluran air yang tidak berfungsi mengakibatkan banjir yang tak munjung surut berhari hari bahkan hingga 2 minggu, warga berinisiatif ketika banjir di sedot dengan alat seadanya.

“Janji Kosong Kepala Desa Sukadarma dalam Penanganan Sampah”

Masyarakat Desa Sukadarma merasa kecewa dan frustrasi melihat lambannya respon serta minimnya tindakan nyata dari Kepala Desa Sukadarma terkait persoalan sampah yang semakin mengkhawatirkan.

Berulang kali, warga telah mendengar janji-janji manis dari pihak desa mengenai rencana penanganan sampah, namun hingga kini, realisasi di lapangan masih jauh dari harapan.

Janji untuk melakukan pengadaan tempat sampah komunal, jadwal pengangkutan sampah yang rutin, atau bahkan program edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat, semuanya seolah hanya menjadi wacana belaka.

Akibatnya, tumpukan sampah terus menggunung, mengabaikan keluhan dan keresahan warga yang terdampak langsung.

Warga berharap, pemerintah dinas terkait harus menekan kondisi ini, bupati bekasi Ade Kuseara Kunang bahkan gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi harus melihat adanya permasalahan sampah di lingkungan kp.ceger Rt001/003 dan saluran air yang tak di sentuh oleh pemerintah Desa Sukadarma kecamatan sukatani kabupaten Bekasi

“Minimnya Ketegasan Camat Sukatani dalam Menyikapi Masalah Sampah”

Berita Lainnya  Miris... Jembatan Akses Jalan Penghubung Antara Desa Sukamulya dan Desa Sukadarma Kec. Sukkatani, Dibongkar Tanpa Persetujuan Warga Sekitar Serta Izin dari Dinas Terkait

Kewenangan Camat Sukatani sebagai perwakilan pemerintah daerah di tingkat kecamatan seharusnya dapat dimanfaatkan untuk memberikan tekanan dan arahan yang lebih tegas kepada pemerintah desa dalam menangani masalah sampah.

Namun, dalam kasus Desa Sukadarma, ketegasan tersebut dinilai masih kurang. Meskipun telah terjadi penumpukan sampah yang meresahkan dan janji-janji desa yang tidak terealisasi, belum terlihat adanya intervensi yang signifikan dari pihak kecamatan untuk mendorong penyelesaian masalah ini.

Camat Sukatani, yang seharusnya berperan sebagai fasilitator dan pengawas jalannya pemerintahan di tingkat desa, perlu lebih proaktif dalam menindaklanjuti laporan dan keluhan warga.

“Peran Serta Masyarakat yang Terkendala dan Solusi Inovatif”

Meskipun masyarakat Desa Sukadarma menyadari pentingnya kebersihan lingkungan, partisipasi aktif mereka dalam penanganan sampah seringkali terbentur pada ketiadaan dukungan dan fasilitas yang memadai dari pemerintah desa.

Warga mungkin memiliki kesadaran akan bahaya sampah, namun tanpa adanya sistem pengelolaan sampah yang jelas dan terstruktur, upaya individu menjadi kurang efektif.

Ketiadaan tempat pembuangan sampah sementara yang memadai, jadwal pengangkutan yang tidak pasti, serta minimnya edukasi mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik menjadi hambatan utama bagi masyarakat untuk berkontribusi secara maksimal.

(Sugianto)

Bagikan Artikel