SEMARANG, Jawa Tengah || LINGKARAKTUAL.COM || – Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, AM Jumai, mengecam keras tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok yang diduga Anarko dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Kota Semarang pada Kamis (1/5).
Aksi yang awalnya berlangsung tertib dan simpatik, diikuti berbagai organisasi buruh, berubah ricuh menjelang waktu maghrib. Sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga tergabung dalam kelompok Anarko mulai melakukan tindakan perusakan dan pelemparan, sehingga memicu kekacauan di tengah massa aksi.
“Saya secara langsung memantau dan mengunjungi lokasi aksi. Awalnya sangat bagus dan simpatik. Tapi kemudian muncul aksi brutal dari kelompok Anarko. Ini jelas mencoreng aksi buruh yang damai,” ujar AM Jumai yang juga merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Semarang, Sabtu (3/5).
Ia menegaskan, kebebasan berpendapat dalam negara demokrasi harus dijaga dengan sikap dewasa dan bertanggung jawab. Tindakan anarkis, menurutnya, tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga mencederai nilai-nilai perjuangan buruh itu sendiri.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan mentolerir aksi kekerasan yang merusak suasana damai dalam demonstrasi.
“Kami sangat menghargai kebebasan berekspresi, tetapi tindakan anarkis oleh kelompok Anarko tidak bisa ditoleransi. Polda Jateng telah mengidentifikasi beberapa pelaku dan sedang mendalami keterlibatan kelompok-kelompok yang diduga sebagai provokator. Kami akan proses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Kombes Artanto.
Ia menegaskan bahwa demokrasi tidak lahir dari kekerasan, melainkan dari dialog dan keteladanan dalam menyampaikan aspirasi.
“Demokrasi tidak pernah lahir dari kekerasan, tapi dari dialog dan keteladanan dalam menyampaikan aspirasi,” pungkasnya. ( Rizal Sismoro )