PEBAYURAN, KABUPATEN BEKASI || LINGKARAKTUAL.COM || – Sebuah kasus dugaan bullying yang melibatkan siswa kelas 9 terhadap siswa kelas 7 di SMP negeri 2 Pebayuran telah memicu keprihatinan orang tua dan masyarakat.
Orang tua korban tidak tinggal diam dan mendatangi sekolah untuk meminta pihak sekolah mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bullying.
Kamis-23-10-2025.
Dugaan bullying tersebut terjadi di lingkungan sekolah di mana siswa kelas 9 diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa kelas 7.

Orang tua korban yang tidak terima perlakuan tersebut langsung mendatangi sekolah untuk meminta keadilan dan jaminan keamanan bagi anaknya.
Saat ditemui awak media orang tua korban berharap pihak sekolah tidak diam dan membiarkan kasus ini terjadi lagi di masa depan saya sebagai orang tua korban meminta pihak sekolah untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bullying dengan adanya kejadian ini anak saya mengalami trauma dan tidak mau berangkat sekolah karena takut terjadi bullying lagi terhadap dirinya.ujar org tua siswa yang TDK mau di sebut nama.
Orang tua korban yang tidak terima dengan perlakuan tersebut langsung mendatangi sekolah untuk meminta keadilan dan jaminan keamanan bagi anaknya.
Orang tua korban juga berharap pihak sekolah tidak diam dan membiarkan kasus ini terjadi lagi di masa depan mereka meminta pihak sekolah untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bullying sehingga siswa-siswa lain merasa aman dan nyaman dalam belajar.
Guru bimbingan dan konseling (BP) di sekolah diminta untuk lebih tegas dalam menangani kasus ini mereka diharapkan dapat menjadi contoh dan memberikan edukasi kepada siswa-siswi tentang pentingnya menghormati dan menghargai sesama teman di sekolah.
Pihak sekolah SMP negeri 2 Pebayuran diharapkan mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi kasus bullying.
Menginvestigasi kasus melakukan investasi yang menyeluruh dan objektif untuk mengetahui kronologi dan penyebab kejadian terhadap siswa.
SMP negeri 2 Pebayuran diharapkan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bullying seperti memberikan sanksi atau hukuman yang sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah SMP negeri 2 Pebayuran.
Pihak sekolah juga harus memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menghormati dan menghargai sesama teman serta bahaya dari tindakan bullying.
Pihak sekolah SMP negeri 2 Pebayuran juga diharapkan bisa meningkatkan pengawasan dan pemantauan di lingkungan sekolah maupun di luar pagar sekolah untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.
Dengan tindakan yang tepat dan tegas diharapkan kasus bullying di SMP negeri 2 Pebayuran dapat ditangani dengan baik dan tidak terjadi lagi di masa depan dan juga tidak akan terjadi lagi buat siswa-siswa yang lainnya.
Sampai berita ini diturunkan belum ada dari pihak sekolah yang memberikan jawaban kepastian keamanan dan kenyamanan daripada siswa selaku korban bullying.
(Agung)











