BREBES, Jawa Tengah || Lingkaraktual.com || Polres Brebes menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Senin (4/8/2025), di Aula Tantya Sudirajati. Agenda utama rakor ini adalah merumuskan strategi menjaga stabilitas keamanan dan mencegah potensi konflik sosial di tengah masyarakat.
Rakor dipimpin langsung Kapolres Brebes, AKBP Lilik Ardhiansyah, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Brebes Wurja, jajaran TNI, Kejaksaan, Kementerian Agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta sejumlah tokoh masyarakat.
AKBP Lilik menegaskan bahwa keberagaman di Kabupaten Brebes harus dijaga sebagai kekuatan, bukan menjadi sumber perpecahan. Ia menyebut, konflik antar kelompok seperti ormas, perguruan pencak silat, hingga rivalitas suporter bola bisa berdampak luas.
“Konflik bisa memicu korban jiwa, kerugian materi, bahkan menghambat pembangunan. Kita semua punya tanggung jawab mencegahnya,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan deteksi dini lewat sinergi Polsek, jaringan intelijen, dan dukungan penegakan hukum.
Wakil Bupati Brebes Wurja turut mendukung langkah Kapolres dan menegaskan pentingnya sinergi tiga pilar — Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah — dalam menjaga ketertiban. Ia menyebut, momen peringatan HUT ke-80 RI menjadi waktu yang tepat untuk mempererat kerukunan dan solidaritas sosial.
“Rakor ini bukan hanya diskusi, tapi bentuk nyata komitmen kita untuk menjaga ‘Brebes Beres’,” ujarnya.
Dari TNI, Danramil Brebes Kapten Arh Nediono juga menekankan perlunya keterlibatan semua pihak, terutama dalam menghadapi isu-isu sensitif seperti transparansi dana desa, keberadaan eks napiter, dan dinamika mahasiswa.
Isu lainnya yang dibahas antara lain pengawasan program pemerintah seperti Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis agar tidak memicu keresahan publik.
Rakor ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama Forkopimda Brebes sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga stabilitas daerah. Kesepakatan ini diharapkan menjadi dasar kuat kolaborasi lintas sektor, dari pencegahan hingga penindakan terhadap potensi konflik di masyarakat. Pungkasnya. ( Rizal Sismoro)
