Beranda News Bendungan Notog Mangkrak Sejak 2016, 300 Hektare Sawah di Kalinusu Terancam Kekeringan

Bendungan Notog Mangkrak Sejak 2016, 300 Hektare Sawah di Kalinusu Terancam Kekeringan

BREBES, JAWA TENGAH || LINGKARAKTUAL.COM || – Nasib ratusan petani di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, kian memprihatinkan. Bendungan Notog yang menjadi sumber pengairan utama bagi lahan pertanian seluas sekitar 300 hektare di wilayah itu, sudah tidak berfungsi sejak 2016 dan hingga kini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Bendungan yang terletak di Desa Kalisumur tersebut memiliki panjang sekitar 80 meter dan terhubung dengan saluran irigasi sepanjang 7 kilometer. Kerusakan bendungan menyebabkan aliran air dari Sungai Kalisumur ke lahan pertanian terhenti, membuat para petani kesulitan mendapatkan pasokan air, terutama saat musim kemarau.

Berita Lainnya  Tri Adhianto Temui Massa Aksi, Tegaskan Kebijakan UMK Harus Pertimbangkan Aspek Ekonomi Secara Menyeluruh

Warga Desa Kalinusu Kecamatan Bumiayu, Aang Khunaefi, menegaskan pentingnya perbaikan segera bendungan tersebut.

“Bendungan Notog sudah tidak bisa difungsikan sejak 2016. Akibatnya, saluran irigasi yang mengairi sawah di Desa Kalinusu dan beberapa wilayah lain di Kecamatan Bumiayu tidak lagi berjalan optimal,” ujar Aang, Minggu (28/9/2025).

Menurut Aang, keluhan terkait kerusakan bendungan itu telah lama disuarakan oleh petani. Namun, hingga kini belum ada langkah konkret dari pemerintah daerah maupun provinsi untuk memperbaikinya.

“Bendungan ini menjadi sumber air utama bagi petani. Jika kondisi ini dibiarkan, bukan hanya petani yang dirugikan, tetapi juga ketahanan pangan di daerah ini bisa terancam,” tambahnya.

Berita Lainnya  Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Fraksi Gerindra Dapil IV, dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda Mengajak Pemuda Bergerak Bersatu

Petani di Desa Kalinusu mengandalkan Bendungan Notog untuk mengairi sawah, terutama pada musim kemarau. Tanpa aliran air yang stabil, produksi padi di kawasan Bumiayu—yang dikenal sebagai salah satu sentra pangan Kabupaten Brebes—terancam menurun.

Masyarakat setempat berharap pemerintah segera turun tangan melakukan rehabilitasi bendungan. Mereka menilai perbaikan infrastruktur pengairan ini sangat mendesak untuk menjaga produktivitas pertanian sekaligus kesejahteraan ribuan warga yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian.

“Kami sudah lama berharap ada perbaikan. Air dari bendungan ini adalah urat nadi bagi sawah kami,” kata seorang petani setempat.

Berita Lainnya  Bunda Roro Semangat Hari Santri Nasional, Wujudkan Santri Hebat, Indonesia Bermartabat

(Heru Mustofa)

Bagikan Artikel