SUKATANI-KAB.BEKASI || LINGKARAKTUAL.COM || – Kondisi darurat yang dialami warga Kampung Ceger, Desa Sukadarma Kecamatan Sukatani akibat genangan air yang tak kunjung surut selama tiga minggu terakhir, menimbulkan keprihatinan mendalam. Jumat (15/08/2025).
Situasi ini diperparah dengan janji palsu dan minimnya solusi yang ditawarkan olehnya Kepala Desa Sukadarma beserta jajarannya.
Warga yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan pelayanan dari pemerintah desa, kini justru merasakan ketidakpedulian dan penelantaran di tengah musibah yang mereka hadapi.
Kondisi ini bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga mengancam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala desa sukadarma menjanjikan akan memperbaiki saluran air yang sudah tidak berfungsi mengakibatkan banjir bermingu minggu tak kunjung surut saat hujan turun.
Dan selain itu, pembenahan sampah yang semakin menumpuk di tengah lingkungan tempat tinggal warga kp ceger tepatnya di Rt 001 Rw 003, namun, hal itu hanya sebatas ucapan dan janji palsu tanpa realisasi yang nyata hingga saat ini.
Bentuk protes warga kepada pemerintah desa sukadarma sudah di gulirkan, hingga warga mengunjungi kantor desa sukadarma, akan tetapi kepala desa hanya sebatas janji palsu.
Salah satu warga saat dimintai keterangan oleh awak media, dan tidak ingin disebutkan namanya “(M). “Ya bang, Sukadarma seperti tidak memeiliki Kepala Desa, banjir bertahun tahun, tidak di perhatikan dan di perbaiki dari desa, ganti saja kepala desa nya.”Ujarnya.
Anak saya mau berangkat sekolah pada basah pakaiannya akibat banjir, dan ahirnya tidak berangkat sekolah, lurah bilangnya mau di perbaiki saluran airnya, tapi janji saja sudah hampir 10 tahun tidak di perhatikan.”Katanya.
Warga juga protes saat pembagian beras 20 kilo, dimintai uang sebesar 25 ribu, dan warga sempat menanyakan ke desa yang lain itu gratis,”Pungkas warga.
di sela waktu lain, warga dalam keluhannya, dan tidak ingin disebutkan namanya “(SN), “Sampah semakin menumpuk, tidak ada lokasi pembuangannya, ini kan zona pemikiman bukan TPA, dari desa hanya menjanjikan tidak ada tindakan.” Katanya.
Saya pusing, setiap hari bau busuk dari sampah, lalat hijau banyak dan menempel di makanan, ini akan jadi penyakit berbahaya, dimana hati nurani kepala desa, jangan mementingkan diri sendiri.”Ungkapnya.
Genangan air yang melanda Kp. Ceger, Desa Sukadarma, telah menimbulkan dampak yang sangat luas bagi kehidupan masyarakat setempat.
Selama tiga minggu tanpa solusi konkret, genangan ini tidak hanya mengganggu aktivitas normal warga seperti bekerja, bersekolah, dan beraktivitas ekonomi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.
Air yang tergenang dalam waktu lama dapat menjadi sarang nyamuk dan vektor penyakit lainnya, seperti demam berdarah dan leptospirosis.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi anak-anak dan lansia yang memiliki daya tahan tubuh lebih lemah.
Selain itu, jalan pemukiman semakin rusak dan permukiman warga juga berpotensi mengalami kerusakan akibat terendam air dalam jangka waktu yang lama, yang tentunya akan membutuhkan biaya perbaikan yang tidak sedikit di kemudian hari.
Warga berharap dari instansi terkait khsusnya camat sukatani harus melihat kondisi ini, bagaimana mengatasi permasalahan banjir dampak dari saluran air yang sudah tidak berfungsi.
Warga juga ingin hidup yang layak tidak dihantui oleh banjir, barang-barang di dalam rumah rusak akibat terendam air yang menggenang di dalam rumah.
Bupati bekasi ade “Kuswara Kunang, jangan tutup mata dalam kondisi ini, lihatlah warganya di sukadarma yang mengalami kondisi banjir yang tak kunjung surut.
(Red)
