Beranda Berita Proyek Perbaikan Jalan Lingkungan(Jaling) di Ruas Jalan Sukakarya-Tenjolaut, Diduga Asal dalam Pengerjaannya

Proyek Perbaikan Jalan Lingkungan(Jaling) di Ruas Jalan Sukakarya-Tenjolaut, Diduga Asal dalam Pengerjaannya

SUKAKARYA-KAB.BEKASI, Jawa Barat || LINGKARAKTUAL.COM || – Kualitas infrastruktur jalan memegang peranan krusial dalam menunjang mobilitas masyarakat, kelancaran ekonomi, serta pemerataan pembangunan di berbagai wilayah.

Pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan (Jaling) menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup warga. Namun, di lapangan, seringkali muncul sorotan terkait pelaksanaan proyek-proyek ini, termasuk dugaan pengerjaan yang asal-asalan.

Salah satu kasus yang kini menjadi perhatian adalah proyek perbaikan jalan lingkungan di ruas Jalan Sukakarya-Tenjolaut, yang diduga kuat tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Fenomena ini memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai efektivitas penggunaan anggaran publik dan dampaknya terhadap keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan.

“Kondisi Awal dan Latar Belakang Proyek Perbaikan Jalan”

Dugaan kualitas pengerjaan yang dipertanyakan, penting untuk memahami kondisi awal ruas Jalan Sukakarya-Tenjolaut dan urgensi dilakukannya perbaikan.

Berita Lainnya  Kali Cikarang Srengseng Hilir Meluap Parah, Pemukiman Warga Terendam, Warga Menuntut Pemerintah Terkait Harus Turun Ke Lokasi Diduga Akibat Proyek BBWS tidak Normatif

Jalan lingkungan, yang seringkali menjadi akses utama bagi masyarakat pedesaan atau perkotaan, memiliki peran vital dalam menghubungkan permukiman dengan pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Kerusakan pada jalan jenis ini dapat menghambat distribusi barang dan jasa, meningkatkan biaya operasional kendaraan, serta menimbulkan ketidaknyamanan bahkan bahaya bagi pengguna jalan.

Proyek perbaikan jalan lingkungan di ruas Sukakarya-Tenjolaut ini sendiri kemungkinan besar didasari oleh kebutuhan mendesak untuk mengatasi kerusakan yang ada, seperti jalan berlubang, retak, atau permukaan yang tidak rata.

Berdasarkan peraturan mengenai penyelenggaraan jalan, pemeliharaan dan perbaikan jalan merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan secara berkala untuk menjaga kondisi jalan agar tetap berfungsi optimal.

Namun, tanpa pengawasan yang ketat dan pelaksanaan yang sesuai standar, proyek-proyek ini rentan terhadap masalah kualitas.

Terlihat di lokasi proyek Jaling di ruas Jalan Sukakarya-tenjolaut “tanpa adanya papan nama proyek transparansi anggaran pengerjaan yang terpasang diduga tidak adanya transparansi proyek.

Berita Lainnya  Miris...!! Warga Desa Cikopo Kab Purwakarta Jawa Barat Nasibnya Sungguh Memilukan

Pengerjaan di lokasi tanpa adanya alat safety yang lengkap dan bahan adukan terlihat encer tidak memenuhi kualitas, pengerjaaan Asal-asalan tanpa diberikan alas bawah dan tidak di kupas. Kondisi ini akan berdampak kekuatan coran yang tidak tahan lama.

“Indikasi Kualitas Rendah pada Ruas Jalan Sukakarya-Tenjolaut”

Indikasi kualitas rendah pada proyek perbaikan Jalan Sukakarya-Tenjolaut dapat diamati dari beberapa aspek fisik di lapangan. Meskipun tidak ada laporan spesifik yang merinci temuan langsung di ruas ini, pola umum proyek yang diduga bermasalah dapat memberikan gambaran.

Jika ditemukan permukaan jalan yang kasar, bergelombang, atau bahkan mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti retak halus atau lubang kecil dalam waktu singkat setelah pengerjaan, hal ini bisa menjadi indikasi awal dari kualitas yang buruk.

Berita Lainnya  Seruan Keadilan dari Nusantara: Ketua Umum PDKN Apresiasi Pidato Wilson Lalengke di PBB

Kurangnya Pengawasan dan konsultan proyek, awak media saat di lokasi tidak ada pengawas dan penanggung jawab pelaksana saat ingin konfirmasi.

Hal ini akan menjadi krusial minimnya proyek yang diduga proyek asal jadi.

Pemerintah dinas terkait harus turun langsung ke lapangan melihat kondisi perbaikan jalan yang sedang di kerjakan dan setelah selesai di kerjakan.

Warga merasa perbaikan jalan tidak memenuhi standar kualitas. “Ya. ” Kok itu adukan semen nya encer banget, tidak padat, jika seperti itu, 6 bulan juga akan rusak lagi. “Ujarnya “(SR), salah satu pengendara yang mau melintas jalan tersebut, dan tidak ingin disebutkan namanya.

Papan nama pengerjaan juga tidak terpasang, kami hendak melintas jalan tersebut tidak tau jika ada perbaikan jalan.”Pungkasnya.

(Sugianto)

Bagikan Artikel