Beranda Daerah Sampah di Desa Sukadarma Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi menimbulkan masalah serius yang...

Sampah di Desa Sukadarma Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi menimbulkan masalah serius yang membutuhkan penanganan cepat dan solusi konkret

SUKATANI-KABUPATEN BEKASI, Jawa Barat || Lingkaraktual.com || Tumpukan sampah di Kp.Ceger Rt. 001/003 Desa Sukadarma dalam Kondisi yang harus di tangani serius, jika tidak ditangani secara optimal, dapat mengancam kesehatan masyarakat.

Berbagai upaya dan inisiatif harus segera dilakukan oleh berbagai pihak terkait agar permasalahan ini dapat teratasi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Faktanya, volume sampah yang dihasilkan di Kabupaten Bekasi, termasuk di Desa Sukadarma, terus mengalami peningkatan. Data terbaru menunjukkan bahwa Kabupaten Bekasi mampu menghasilkan sekitar 2.200 ton sampah per hari. Angka ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

Volume sampah yang terus bertambah tidak di imbangi dengan kapasitas pengelolaan yang memadai, sehingga menyebabkan akumulasi sampah di tempat-tempat tertentu, termasuk di jalan, saluran irigasi, dan area publik lainnya.

Gambar : Tumpukan Sampah menggunung di Kp. Ceger  Urak-urakaan Rt. 001/003 Desa Sukadarma Kec. Sukatani Kabupaten Bekasi  Jawa Barat

“Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah pengelolaan sampah yang belum optimal. Beberapa tempat di Desa Sukadarma sering mengalami penumpukan sampah yang tidak hanya mengganggu estetika lingkungan, tetapi juga menjadi sumber penyebaran penyakit.

Kondisi ini diperparah dengan kurangnya fasilitas seperti tempat sampah umum, pengelolaan sampah yang memadai serta kesadaran masyarakat yang masih rendah tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar.

Berita Lainnya  Tim Vertical Rescue Kota Bandung Ikut Bangun Jembatan di Papua dan Ekspedisi Panjat Tebing di Malaysia

Inisiatif warga setempat, seperti yang dilakukan oleh warga Kampung Ceger Desa Sukadarma Sukatani, menunjukkan adanya kesadaran dan kepedulian terhadap kondisi lingkungan.

Mereka melakukan aksi sendiri dalam membersihkan saluran irigasi yang tersumbat oleh sampah, demi mencegah banjir dan menjaga kelancaran aliran air.

Upaya tersebut merupakan langkah yang baik dan harus didukung oleh pemerintah serta seluruh masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Selain aksi masyarakat, langkah-langkah struktural dari pemerintah dan aparat terkait menjadi krusial. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi telah menyatakan perlunya solusi jangka panjang untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini secara menyeluruh.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah normalisasi saluran dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Upaya ini bertujuan untuk mencegah penumpukan sampah di saluran irigasi dan sungai yang dapat menyebabkan banjir serta menghambat aliran air.

Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah melakukan kolaborasi dengan berbagai instansi dan komunitas, termasuk Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, yang turut membantu membersihkan lingkungan, seperti di Kali Bancong.

Berita Lainnya  Pintu Air Kali Cikarang Jebol, Mengakibatkan Banjir Merendam Permukiman di Wilayah Sukatani

Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen nyata dalam mengurangi volume sampah dan memperbaiki kondisi lingkungan. Akan tetapi, integrasi program pemerintah, teknis pengelolaan, serta partisipasi aktif masyarakat tetap harus menjadi fokus utama agar hasilnya dapat bertahan jangka panjang.

Langkah lain yang penting adalah penerapan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan sampah. Program pengembangan bioteknologi, seperti penggunaan Black Soldier Fly dalam pengolahan sampah organik, telah mendapatkan perhatian dan diterapkan secara konvensional dalam beberapa wilayah sebagai solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Teknologi ini mampu mengurangi volume sampah organik secara signifikan sekaligus menghasilkan produk yang bermanfaat, seperti pakan ternak, sehingga membantu mengurangi beban sampah di tempat pembuangan akhir.

Keberhasilan pengelolaan sampah di Desa Sukadarma dan wilayah sekitarnya tidak hanya bergantung pada penegakan regulasi dan pembangunan fasilitas, tetapi juga pada edukasi dan kesadaran masyarakat.

Sosialisasi yang masif perlu dilakukan agar warga memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta terlibat aktif dalam pengelolaan sampah. Pemerintah, melalui DLH, diharapkan mampu menyediakan edukasi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sehingga perlakuan terhadap sampah menjadi bagian dari budaya masyarakat.

Berita Lainnya  'Kunjungi BNN, Mahasiswa UNDIKSHA Pelajari Penegakan Hukum Narkotika'

Selain aspek teknis dan edukatif, pengawasan dan penegakan hukum juga menjadi krusial. Pihak berwenang harus tegas terhadap pelanggaran pengelolaan sampah yang tidak sesuai aturan, termasuk pembuangan sampah sembarangan di area publik dan saluran irigasi.

Penegakan aturan ini akan memberikan efek jera sekaligus memperkuat upaya bersama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Kesimpulannya, masalah sampah di Desa Sukadarma Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi membutuhkan perhatian serius dan tindakan konkrit. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya, solusi jangka panjang dapat diwujudkan.

Pengembangan kapasitas pengelolaan sampah berbasis teknologi, normalisasi saluran, edukasi masyarakat, serta penegakan hukum harus menjadi bagian dari strategi utama untuk menjadikan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari akumulasi sampah.

Hanya dengan langkah-langkah yang terintegrasi dan konsisten, permasalahan sampah di Desa Sukadarma dapat diatasi dan menjadi contoh nyata keberhasilan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

(Red)

Bagikan Artikel